Rukun Ibu ITN Malang Deteksi Dini Pemicu Kanker
Siapa sangka hal-hal yang kita rasa sepele ternyata tanpa kita sadari bisa memicu tumbuhnya kanker. Misalnya gawai (handphone) yang sedang diisi daya ternyata mengeluarkan radiasi 1000 kali lipat. Baterai gawai kurang dari 10 persen juga memancarkan radiasi tinggi.
“Karena itu ketika hp di ‘charge’ maka saat menerima telepon ‘charger’-nya harus dilepas dulu. Begitu pula baterai kurang dari 10 persen, saat ada telepon maka jangan diangkat. Serta pemakaiannya jangan lebih dari 4 jam, 18 menit itu pemakaian normal,” tutur Mar’ie Nor Hahlim, anggota Lembaga Kanker Indonesia (LKI), Rabu (23/01/18).
Rukun Ibu Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dengan tekun menyimak materi dari Lembaga Kanker Indonesia dengan seksama. Materi yang disampaikan dalam pertemuan rutin rukun ibu di gedung Rukun Ibu ITN Malang kali ini memang menarik. Banyak hal yang disampaikan mulai faktor pemicu kanker, dan cara penanggulangannya.
Faktor lain pemicu kanker menurut Hahlmin (sapaan akrab Mar’ie Nor Hahlim) adalah genetik/keturunan, kimia/fisika, polusi udara, asap pabrik, asap rokok, makanan dan minuman yang mengandung zat karsinogen misalnya pengawet, serta cara pengolahan dan penyajian makanan yang salah. “Penggunaan minyak goreng secara terus menerus juga sebagai pemicu kanker, maksimal dua kali pemakaian harus diganti (minyak goreng). Makanan yang dipanaskan terus menerus juga begitu. Makanya, saat memasak nasi dalam magicom setelah matang harus diangkat, jangan sampai berwarna kuning itu tandanya sudah berjamur,” imbuhnya.
Halmin melanjutkan, kanker bisa tumbuh di mana saja, punggung, tangan, kaki, leher, pundak, payudara, alat vital, dan bagian lainnya di tumbuh. Saat ini kanker serviks di Indonesia menjadi pembunuh nomor satu pada wanita. Setiap satu jam, wanita meninggal karena kanker serviks. Faktor pemicunya sendiri antara lain sering bergonta-ganti pasangan, menikah dini atau melakukan seks di bawah usia 16 tahun, serta tidak pernah menjaga kebersihan alat kelamin. “Gejala kanker bisa keputihan terus menerus. Setelah berhubungan intim keluar cairan berwarna kecoklatan disertai darah, iritasi di sekitar alat kelamin,” katanya.
Untuk mendeteksi dini kanker payudara anggota rukun ibu bersama-sama melakukan gerakan cara deteksi dini kanker payudara. Melalui skema Sadar Diri Sendiri (Sadari), semua anggota rukun ibu berdiri dan melakukan gerakan seperti senam, menaruh tangan kiri di belakang tengkuk dan meletakkan tangan kanan di area payudara sebelah kiri.
“Silahkan dilakukan gerakan-gerakan tersebut saat mandi, atau di depan cermin secara kontinu. Di awal tadi juga saya ajarkan bagaimana senam untuk mengencangkan payudara, agar suami ibu-ibu semua makin sayang nantinya,” pungkas Hahlim disambut gelak tawa anggota rukun ibu. (mer/humas).