Perkuat Kerukunan, ITN Malang dan Polres Kota Malang Jalin MoU
Akrab, Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT (berpakaian surjan/baju lurik khas Jawa) Menerima dengan Hangat Kedatangan Kapolsek Lowokwaru, Kompol Pujiyono, Selasa (10/9/19). (Foto: Yanuar/humas)
Keberagaman mahasiswa Institut Teknologi Nasional yang datang dari berbagai daerah perlu dibina untuk memperkuat kerukunan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh institut berjuluk Kampus Biru tersebut adalah dengan menggandeng Polres (Kepolisian Resor) Malang Kota.
Bahkan AKBP Dony Alexander, Kapolres Malang Kota mengapresiasi upaya ITN Malang. Kerjasama dengan pihak kepolisian diharapkan dapat membantu mencegah gesekan antar mahasiswa. Bukan hanya itu, sebelumnya upaya menjauhkan mahasiswa dari penyalahgunaan narkotika juga dilakukan dengan menggandeng BNN Kota Malang.
Kapolsek Lowokwaru, Kompol Pujiyono, mewakili Kapolres Malang Kota, yang berhalangan hadir ke ITN Malang mengatakan siap memfasilitasi jikalau ITN Malang membutuhkan bantuan dari pihak kepolisian. Sinergi kerjasama antara kampus dengan kepolisian dan BNN dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba dengan P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) di perguruan tinggi menurut Pujiyono merupakan inovasi yang bagus.
“Kami (kepolisian) siap membantu meningkatkan kualitas pendidikan. Kami siap bekerjasama dengan ITN untuk membantu menangani permasalahan di luar kampus sesuai prosedur penanganan,” ujar Pujiyono, Selasa (10/9/19).
Meskipun ITN Malang (kampus) teknik Pujiyono menyarankan, pengetahuan terhadap hukum, bahaya narkoba, dan lalu lintas perlu diberikan kepada mahasiswa. Ini untuk meminimalisir kasus atau gesekan yang mungkin saja terjadi di luar kampus, karena narkoba menurutnya lebih jahat daripada teroris.
Pujiyono dalam kesempatan yang sama secara pribadi turut mengapresiasi keberagaman di ITN Malang. Menurutnya, ITN Malang seperti miniatur nusantara, apalagi dengan digunakannya pakaian adat dalam kesempatan penerimaan mahasiswa baru.
“Gagasan ITN dalam mewujudkan miniatur nusantara dengan berpakaian adat sangat bagus. Suatu inovasi yang tidak semua perguruan tinggi punya. Dengan berbagai macam suku, bahasa, dan agama kami berharap persatuan tetap terjaga. Di wilayah Malang saya yakin sangat kondusif, begitupun di ITN Malang tidak ada permasalahan,” imbuhnya.
Rektor ITN Malang, Dr.Ir. Kustamar, MT menanggapi hal tersebut dengan siap membina mahasiswa. Forum Pelangi Nasional sebagai wadah untuk menyatukan mahasiswa dari berbagai daerah, suku, dan agama juga telah disiapkan dan masih dalam proses pembentukan.
“ITN Malang sudah menyiapkan tiga tempat ibadah yang berdekatan, yakni masjid, kapel, dan pura. Kami juga memperkenalkan pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB),” katanya.(me/humas)