ITN Malang Kerjasama dengan Universitas Terbuka (UT), Bidik Pendidikan Jarak Jauh
Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE bersama Dr. Lilik Sulistyowati, M.Si Direktur UT Malang (frame kanan) memperlihatkan hasil penandatanganan MoU kepada Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., (batik hitam), secara daring lewat Zoom meeting pada Kamis, (17/6/2021).
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dan Universitas Terbuka (UT) melakukan kerjasama dalam mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor ITN Malang Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE dengan Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., dilakukan secara daring lewat Zoom meeting pada Kamis, (17/6/2021).
MoU antara Kampus Biru dengan UT memperkuat kerjasama yang sebelumnya terjalin di antara kedua belah pihak. Pasalnya sebelum penandatangan kerjasama, program studi di ITN Malang dan UT telah melakukan kegiatan bersama. Hal ini menjadi poin tersendiri, untuk keberlangsungan realisasi kerjasama.
“Kerjasama ini merupakan satu hal yang luar biasa. Karena, terkadang kita semangat melakukan MoU tapi kegiatan tidak dijalankan. Kerjasama ini luar biasa karena aktivitas (kegiatan tingkat prodi) sudah sama-sama kita jalankan,” ujar Rektor ITN Malang Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE dalam sambutannya dari Ruang Sidang Rektorat Kampus 1 ITN Malang.
Dikatakan rektor, kerjasama dengan UT kedepannya tidak sebatas pada salah satu program studi. Namun, diharapkan bisa berkembang dan berkolaborasi sesuai kebutuhan masing-masing kampus. Rektor juga mengapresiasi capaian UT dengan jumlah mahasiswa yang luar biasa banyak serta jaringan yang luas. Dimana semua pembelajaran UT mengandalkan pendidikan jarak jauh (PJJ). Melalui Kerjasama ini juga, ITN Malang berharap bisa berkolaborasi dalam penyelenggaraan PJJ. Potensi tersebut perlu dibangun, sesuai kompetensi masing-masing institusi dalam level akademik.
“Sekarang (kerjasama) masih terbatas pada prodi engineering. Tapi, nanti di semester gasal (2021) kami ada prodi baru Prodi Bisnis Digital. Prodi baru ini bisa belajar dari UT yang sudah banyak pengalaman. Kita juga bisa saling tukar menukar informasi maupun program. Karena, kalau melihat posisi cabang UT di luar Jawa merupakan suatu peluang bagi kita untuk memberikan kesempatan kepada anak didik yang ada di luar Jawa. Yang mungkin mereka punya cita-cita kuliah di Jawa khususnya di Malang, tapi terkendala biaya dan lain-lain,” terang rektor.
Maka, dengan adanya Merdeka Belajar Kampus Merdeka akan bisa berkolaborasi, sehingga mereka bisa mengikuti program pertukaran pelajar. Dengan begitu akan memudahkan mahasiswa mendapatkan pendidikan tanpa sekat antar daerah. “Ini satu peluang yang sangat luar biasa yang harus kita bangun. Memberikan pendidikan sampai ke pulau-pulau tanpa mereka harus datang ke kampus,” tandas rektor.
Sementara itu Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., menyambut dengan senang hati maksud kerjasama antara ITN Malang dengan UT. Pengalaman UT selama 36 tahun menyelenggarakan pendidikan sistem belajar jarak jauh dengan biaya terjangkau dan tetap menjaga kualitas pendidikan bagi mahasiswanya tidak perlu diragukan lagi. Rektor UT berharap bahwa education for all, pendidikan yang berkualitas bisa dirasakan ke seluruh pelosok tanah air.
Harapan Rektor ITN Malang untuk memfasilitasi masyarakat tidak hanya Malang, namun juga masyarakat di daerah diapresiasi oleh Rektor UT. Dengan teknologi yang ada pada saat ini sangat memungkinkan dilaksanakan PJJ. Mahasiswa tidak harus datang ke kampus, terapi ITN Malang bisa datang ke rumah-rumah mereka di daerah lewat PJJ. Sehingga, mahasiswa di daerah memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan.
“Dengan kerjasama ini mudah-mudahan nanti kita bisa membangun sinergi baru. Memberikan layanan pendidikan tinggi bagi masyarakat seluruhnya (daerah),” kata Prof Ojat.
Baca juga: Ikut TOT Center of Excellence MBKM, Prodi Teknik Kimia Siap jadi Trainer
UT dengan sistem belajar jarak jauh bisa menampung jumlah mahasiswa yang luar biasa banyaknya. Tapi, menurut Rektor UT dibanding dengan perguruan tinggi jarak jauh seperti di Cina dan India, UT masih terbilang kecil. Ke depannya, Prof Ojat cukup optimis, dengan memberikan kesempatan pendidikan jarak jauh akan semakin banyak calon lulusan SLTA yang bisa kuliah tanpa terkendala biaya dan tempat.
“Walaupun kita bisa menyediakan pendidikan jarak jauh, tapi harus tetap berkualitas. UT juga sangat berkomitmen. Apa yang kami lakukan sudah sesuai dengan kaidah norma bagi pendidikan jarak jauh. Mudah-mudahan dengan kerjasama antara ITN Malang dengan UT akan memberikan keberkahan bagi bangsa,” tandasnya lewat live streaming dari Jakarta. (me/Humas ITN Malang)