ITN Malang jadi Tuan Rumah Workshop Penjaminan Mutu Internal, Klaster SPMI Warna Merah Harus Hati-Hati
Rektor ITN Malang Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi, MSEE, saat membuka Workshop Penjaminan Mutu Internal bagi Perguruan Tinggi LLDikti Wilayah VII Tahun 2021, Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Jumat (15/10/2021). (Foto: Yanuar/humas)
Malang, ITN.AC.ID – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menjadi tuan rumah Workshop Penjaminan Mutu Internal bagi Perguruan Tinggi LLDikti Wilayah VII Tahun 2021. Workshop angkatan pertama ini diikuti puluhan perguruan tinggi swasta di Jawa Timur. Diadakan selama dua hari Jumat dan Senin, 15 dan 18 Oktober 2021 di Auditorium Kampus 1 ITN Malang, Jalan Bendungan Sigura-gura Nomor 2, Kota Malang.
Rektor ITN Malang Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi, MSEE, menyatakan, peserta yang diundang untuk hari pertama sebanyak 65 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) VII Jatim. Workshop penjaminan mutu dibutuhkan untuk memberi pemahaman kepada perguruan tinggi salah satunya terkait kriteria utama tata kelola.
“Proses akreditasi ke depan dengan 9 kriteria, dimana setiap aktivitas harus ada (dokumentasi) penjaminan mutunya. Workshop ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengevaluasi bagaimana pelaksanaan penjaminan mutu internal yang sudah dilakukan di tempat masing-masing perguruan tinggi,” ujar rektor.
Rektor juga mengingatkan kepada peserta kegiatan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Mengingat kegiatan workshop diselenggarakan masih dalam kondisi pandemi. “Aktivitas ini kita dilakukan masih dalam kondisi pandemi, maka kita harus tetap mengikuti aturan protokol kesehatan. Masuk ruangan tetap cek suhu, memakai masker, dan jaga jarak. Teman internal (panitia) pun kemarin juga sudah melakukan tes antigen untuk suksesnya kegiatan ini,” katanya.
Sementara Koordinator LLDikti Wilayah VII Jawa Timur, Prof Dr Ir Suprapto, DEA mengatakan, kegiatan workshop penjaminan mutu internal sangat penting bagi perguruan tinggi. Terutama perguruan tinggi sebagai peserta undangan. Hal ini berkaitan dengan klaster Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) perguruan tinggi. Dimana LLDikti Wilayah VII telah menginventarisasi perguruan tinggi masuk dalam tiga klaster SPMI yakni, klaster merah, klaster kuning, dan klaster hijau.
Baca juga : ITN Malang jadi Tuan Rumah Bimtek SPMI LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur
Klaster SPMI hijau adalah klaster yang paling bagus dan telah memenuhi syarat siklus PPEPP. Klaster kuning belum memenuhi siklus PPEPP, namun dokumen SPMI sudah lengkap. Sedangkan klaster merah perguruan tinggi belum memenuhi siklus PPEPP dan dokumen SPMI belum lengkap, bahkan tidak ada. PPEPP sendiri merupakan tahapan siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal di perguruan tinggi, mencakup penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan.
“Dari 317 perguruan tinggi swasta, yang merah 48 persen hampir separo. Dan jumlah ini sudah mulai berkurang. Kuning berkurang (jumlahnya) meski ada tambahan dari merah ke kuning. Meski ada (juga) dari kuning ke hijau. Jadi, (workshop) sekarang ini adalah peserta klaster merah dimana implementasi SPMI belum memenuhi siklus dan dokumen SPMI tidak ada,” jelas Prof Suprapto.
Prof Suprapto mengatakan, LLDikti Wilayah VII menginginkan semua perguruan tinggi di wilayahnya memiliki dokumen SPMI. “Kita sudah memasuki jalan yang dinamis, maka perguruan tinggi kalau tidak nurut (membuat dokumen SPMI) kasihan mahasiswanya. Peserta harus niat melaksanakannya, lengkapi dokumentasinya dulu! Sehingga yang merah bisa menjadi kuning, dan dua tahun bisa menjadi hijau!” tegasnya.
Baca juga : Agar Tak Gagap Teknologi, Teknik Geodesi Kenalkan Teknologi Geodetik pada Mahasiswa
Untuk itu LLDikti Wilayah VII Jatim menghadirkan pemateri yang kompeten dibidangnya. Dihari pertama menghadirkan Prof Dr Tatik Suryani, MM, yang memberikan materi Kebijakan dan Manual SPMI, serta Praktik Baik Dokumen Kebijakan dan Manual SPMI, dan Dr Nurul Hasanah, U D SE Msi, dengan materi Standar dan Formulir SPMI, serta Praktik Baik Dokumen Standar dan Formulir SPMI. Sedangkan dihari kedua ada Dr Lutfi, SE M Fin memberi materi Kebijakan dan Manual SPMI, serta Praktik Baik Dokumen Kebijakan dan Manual SPMI, dan Dr Nurul Hasanah, U D SE Msi, dengan materi yang sama dengan hari pertama. (me/Humas ITN Malang)