Ada Gelas Bisa Dimakan di Pameran Produk Teknik Kimia ITN Malang
Dwi Angga Pratomo dan Vinna Khoirotul Afifah, mempraktekkan cara penyajian minuman menggunakan gelas Aloe Ware. (Foto: Mita/Humas)
Di salah satu meja pameran dalam Open House Teknik Kimia 2019 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, ada yang menarik untuk dikunjungi. Bila membeli minuman di meja Dwi Angga Pratomo dan Vinna khoirotul Afifah, kita akan disuguhkan dengan gelas warna warni yang bisa dimakan sekaligus.
Lho kok bisa dimakan ? Iya, namanya Aloe Ware. Pasti sudah bisa ditebak dari apa bahannya. Tepat, gelas mungil ini berbahan lidah buaya (aloe vera), agar-agar, glukosa serta karagenan. Karagenan merupakan bahan tambahan pangan sehingga menghasilkan produk yang mempunyai tekstur lembut, kenyal dan kental.
Menurut Dwi Angga Pratomo, semua bahan setelah dimasak kemudian dimasukkan ke dalam cetakan khusus sampai sekitar 15 menit hingga kering. Inovasi ini dibuat untuk meminimalkan penggunaan wadah gelas berbahan plastik.
“Tujuannya untuk mengkonsumsi lidah buaya dengan cara yang berbeda. Sambil minum gelasnya juga bisa dimakan. Sekaligus untuk mengurangi sampah,” ujar mahasiswa asal Bima ini. Gelas tersebut dipamerkan di gedung Hidrolika, kampus I ITN Malang, Sabtu (20/4/19).
Produk Aloe Ware juga sehat, karena tanpa pengawet, terbuat dari bahan alami, tanpa gelatin, dan tanpa bahan kimia. Sedangkan manfaatnya sendiri yakni bisa menambah energi, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga berat badan, baik untuk melancarkan pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, serta menjaga cairan dalam tubuh.
“Karena tanpa bahan kimia maka Aloe Ware hanya tahan 3 hari dalam suhu ruangan dan 7 hari dalam lemari pendingin,” Vinna Khoirotul Afifah menambahkan.
Gelas tersebut dijual dalam tiga paket. Paket 1, berisi 2 gelas dengan harga 14 ribu rupiah. Paket 2 berisi 4 gelas dengan harga 14 ribu rupiah, sedangkan paket 3 seharga 52 ribu rupiah berisi 8 gelas. (me/humas)
