Eratkan Hubungan, ITN Malang Digandeng Kembali oleh Pemkab Flores Timur
Penandatanganan MoU antara Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar, MT (tengah) dan Bupati Flores Timur, Antonius H Gege Hadjon, ST, (kanan) di Ruang Sidang Rektorat Kampus 1 ITN Malang, Senin (03/02/2020).
Malang,ITN.AC.ID — Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang resmi digandeng kembali oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur. Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani langsung oleh Rektor ITN Malang Dr.Ir. Kustamar, MT dan Bupati Flores Timur, Antonius H Gege Hadjon, ST, di Ruang Sidang Rektorat Kampus 1 ITN Malang, Senin (03/02/2020).
Sebenarnya bukan kali pertama Kampus Biru menjalin hubungan dengan Pemkab Flores Timur. Pada tahun 2007 silam kedua belah pihak sudah bekerjasama dalam hal penataan ruang di Flores Timur.
Rektor ITN Malang, Dr.Ir.Kustamar, MT menyambut positif kembalinya kerjasama ITN Malang dengan Flores Timur. Pasalnya wilayah Indonesia bagian timur belum banyak pihak yang memperhatikan. “Kami pernah dikritik kenapa jarang ke barat (kerjasama). Kami jawab, karena kami masih fokus membantu daerah-daerah di timur. Ini juga gayung tersambut, pemerintah daerah Indonesia timur juga banyak yang menjalin kerja sama dengan ITN Malang. Imbasnya mahasiswa dari timur juga banyak di kampus kami,” terang rektor.
Untuk menyambung kerjasama, rektor mengatakan, ITN Malang sudah memiliki gambaran kontribusi yang akan diberikan. Institusi juga siap menurunkan tim lintas prodi ke lapangan. “Alam Flores Timur luar biasa, banyak potensi yang bisa dikerjakan. Nantinya tidak hanya jalan tapi lebih luas lagi ditata dengan pengembangan wisata pantainya. Tapi yang pasti tetap penataan ruang yang menjadi fokus, agar investasi mengalir masuk ke sana. Semuanya akan dilakukan sesuai dengan kebijakan pemerintah dengan program jelas dan bermanfaat besar,” imbuh Kustamar.
Baca juga: Agendakan Kerjasama Kembali, Pemkab Flores Timur Kunjungi ITN Malang
Masukan rektor pun disambut hangat oleh Bupati Flores Timur. Antonius H Gege Hadjon, ST, menuturkan jika kelanjutan kerja sama dengan ITN Malang masih berfokus pada tata ruang. Melihat perkembangan daerah selama lebih dari satu dekade Flores Timur perlu penataan, sementara jumlah sumber daya yang dimiliki daerah masih terbatas.
Konsep penataan kawasan sebelah barat merupakan wilayah industri sementara sebelah timur perkantoran. Kotanya sendiri termasuk tua dengan umur sekitar 500 tahun. Pada tahun 2017, Bupati sempat berdialog dengan masyarakat pesisir tentang kondisi dan kendala yang dialami.
“Untuk membangun sebuah wilayah harus mempunyai sumber daya manusia, sementara SDM kami terbatas. Kami juga mengalami kesulitan di garis sepanjang pantai. Daerah kami sudah banyak perubahan, harusnya memang dibarengi dengan pembaruan regulasi terkait tata ruang,” ungkap Antonius. Hal pertama yang ingin dilakukan bersama ITN Malang adalah pembaruan peraturan RT/RW. (me/humas)
Baca juga: Majukan Kabupaten, Bupati Lembata Gandeng ITN Malang