Dua Paper Mahasiswa ITN Malang Lolos Seleksi Kongres Indonesianis
Norma Angelica Da Costa Mendonca (kiri) mempresentasikan papernya di hadapan mahasiswa internasional dalam kegiatan ‘The World Indonesianist Congress’ di UNY, Selasa (22/10/19). (Foto: Istimewa)
MALANG, ITN.AC.ID — Dua paper mahasiswa Internasional Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang lolos seleksi dan berhak dipresentasikan dalam ‘The World Indonesianist Congress’ (Kongres Indonesianis se-Dunia) yang diadakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 14-16 Oktober 2019 yang lalu dan diikuti oleh 450 mahasiswa Internasional dari 42 negara dengan topik “Building a Better Future of Indonesia: Toward a Tolerant, Vibrant and Creative Society”.
Norma Angelica Da Costa Mendonca, salah satu mahasiswa internasional ITN Malang asal Timur Leste saat ditemui di ruang humas, Selasa (22/10/19) mengatakan bahwa paper mahasiswa Kampus Biru yang lolos membahas tentang upaya mendorong dan menciptakan kreativitas di era 4.0, serta memelihara dan mempromosikan budaya Indonesia dalam menghadapi globalisasi.
“ITN kemarin mengajukan empat paper, tapi yang lolos dua. Tiap paper ditulis oleh dua orang, tapi saat presentasi kami harus sendiri-sendiri,” tutur Norma.
Ia bersama timnya membahas tentang upaya mendorong dan menciptakan kreativitas di era 4.0., dengan mengangkat Penerapan Konsep Zero Waste 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, Replace), sebagai Upaya Penanggulangan Sampah Era 4.0 di Indonesia.
“Saya membahas mulai dampak sampai contoh kecil penanganan sampah, dengan studi dua negara di Indonesia dan di Timor Leste,” kata Norma.
Mahasiswa semester tujuh Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ini mengungkapkan bahwa di Timor Leste sudah memiliki kebijakan bebas sampah plastik. Namun karena hubungan dagang antara Indonesia dan Timor Leste, maka tidak bisa dihindari sampah juga berasal dari Indonesia dari sisa produk.
“Saya ingin di Indonesia juga menerapkan bebas plastik. Ini bisa dimulai dari rumah tangga untuk menolak plastik atau tidak menghasilkan sampah. Bisa melalui metode 5R. Sampah dipilah, untuk didaur ulang atau dijadikan kerajinan. Misalnya baju bekas bisa dibuat kerajinan tas. Khusus untuk produk jenis tertentu bila rusak bisa dikembalikan ke pabriknya untuk diperbaiki. Serta sampah dapur, seperti sisa sayur bisa sampai zero waste dengan diolah menjadi kompos,” terangnya.
Norma merasa ‘excited’ dengan keikutsertaannya di dalam ‘The World Indonesianist Congress’. Ia berharap tahun depan mahasiswa ITN Malang bisa ikut kegiatan serupa, sekaligus menambah ilmu dan kepedulian mahasiswa internasional kepada demokrasi, komunitas, budaya, dan kreativitas.
“Saya excited bisa mengikuti program ini. Semoga tahun-tahun depan mahasiswa internasional ITN Malang bisa terus ikut kegiatan serupa,” harapnya bisa berkontribusi bagi masa depan Indonesia. (me/humas)