Diesnatalis ke-34, ISI Ajak Geodet ITN Malang jadi Geodet Profesional
Semua orang mempunyai potensi untuk dikembangkan. Dari pengembangan tersebut akan membawa kearah yang sesuai dengan cita-cita dan harapan masing-masing. Begitu pula Geodet (sapaan untuk mahasiswa yang mendalami ilmu dibidang geodesi dan geomatika) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Para Geodet harus mengembangkan keahliannya untuk menghadapi dunia kerja. Pernyataan tersebut disampaikan Agung Budi Cahyono dari Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) Korwil Jawa Timur, dalam Dies N atalis Teknik Geodesi ke-34, di auditorium kampus II, Jumat (15/3/19).
“Masuk kuliah motif umunya adalah untuk bekerja. Saat bekerja anda akan menunjukkan keahlian masing-masing. Lulusan geodesi sesuai keahliannya yakni penginderaan jauh, mengolah data citra, fotogrametri, dan masih banyak lagi,” kata pria asal Tulungagung ini.
Keahlian-keahlian tersebut sangat dibutuhkan untuk mewujudkan data geospasial, yang bisa diterapkan dalam wilayah kehutanan, pertanian, bisnis dan pemerintahan, bahkan militer. “Potensi seorang geodesi sangat dibutuhkan oleh negara. Dengan adanya UU No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, maka semua data yang terkait kebijakan pelaksananya harus dengan peta,” terang Agung.
Setelah berpotensi, dan mengerti apa yang akan dikerjakan, maka Geodet harus mempunyai bekal profesionalisme. Nah, menurut Agung, untuk menunjang hal tersebut, maka mahasiswa harus mempunyai pengetahuan, hard skill, dan soft skill.
“Hampir 70 persen soft skill lebih dicari, sisanya hard skill. Setidaknya kalau mau profesional mahasiswa harus mempunyai 4 kompetensi. Kompetensi pengetahuan, pemahaman, bisnis, dan perniagaan,” imbuhnya.
Seorang Geodet profesional masih menurut Agung, di dunia kerja mereka akan mampu mengaplikasikan ilmunya untuk menyelesaikan masalah. Serta menguasai konsep di bidang informasi geospasial, mampu mengambil keputusan dengan tepat sesuai analisa dan data yang benar.
“Maka ketika anda bekerja harus mempunyai standart kompetensi, ini menjadi salah satu penilaian perusahaan. Kalian juga bisa ikut suatu asosiasi profesi atau organisasi, yang salah satunya anda bisa bergabung dengan ISI,” tambahnya. (me/humas)
Senada dengan Agung, Kepala Program Studi Teknik Geodesi, Heri Purwanto, ST,.MT., mengatakan Diesnatalis ke-34 Teknik Geodesi menjadi ajang silaturahmi antara mahasiswa dengan alumni. Dimana alumni ITN Malang sudah berkontribusi luar biasa di dunia kerja. “Saya berharap kepengurusan Ikatan Alumni Geodesi ITN Malang kedepannya makin berkembang. Dan ISI bisa menjadi regulasi, khususnya digunakan untuk meningkatkan kemampuan SDM geodesi,” tuturnya. (me/humas)