Angkat Konsep Kebersamaan, Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Raih Juara 2 Lomba Tumpeng Dies Natalis ke-55 ITN Malang
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST, MT, Ph.D., (Kemeja batik) bersama dengan para dosen PWK ITN Malang sebagai peraih juara 2 lomba tumpeng Dies Natalis ke-55 ITN Malang. (Foto: Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Tumpeng kerap dihadirkan pada suatu perayaan tertentu. Kehadiran tumpeng sudah menjadi budaya sendiri bagi masyarakat Indonesia. Hidangan khas ini juga memiliki filosofi yang luar biasa. Bentuknya yang kerucut mengarah ke atas melambangkan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk itu, 15 tumpeng yang indah dan cantik turut memeriahkan Dies Natalis ke-55 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Lomba tumpeng yang diikuti prodi dan beberapa biro ini menampilkan aneka ragam bentuk dan rasa yang mempresentasikan masing-masing prodi.
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST, MT, Ph.D., menyatakan, lomba tumpeng bertujuan untuk dapat saling mengakrabkan, memperkuat, dan menyatukan rasa kebersamaan antar sivitas akademika.
Baca Juga : Dies Natalis ke-55 ITN Malang, Bangkitkan Semangat Inovasi Sebagai Kampus Barometer Perkembangan Teknologi
“Tahun ini kami rayakan dies natalis dengan sesuatu yang baru melalui festival tumpeng antar program studi. Tujuannya untuk lebih mengakrabkan dan lebih ada kebersamaan antar prodi,” tuturnya, di Aula Kampus 1 ITN Malang, Kamis (25/01/2024).
Tumpeng Berkonsep Kebersamaan karta Prodi PWK ITN Malang menyabet juara 2 lomba tumpeng Dies Natalis ke-55 ITN Malang. (Foto: Humas ITN Malang)
Sebagai pemenang lomba tumpeng adalah, juara 1 biro administrasi umum dan keuangan (BAUK), juara 2 prodi perencanaan wilayah dan kota (PWK), dan juara 3 prodi arsitektur.
Prodi PWK ITN Malang menampilkan tumpeng yang menggambarkan kebersamaan prodi-prodi di bawah naungan atap ITN Malang. Ini terlihat dengan adanya tulisan nama-nama prodi di sekitar tumpeng. Tumpeng mengambil desain bangunan atap Kampus 2 ITN Malang, dengan empat sisi pilar kerja ITN Malang yakni pimpinan, yayasan, dosen, dan mahasiswa. Patung Ganesha kecil turut disematkan di bagian atas atap sebagai perlambang semangat untuk saling menjunjung kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan.
Untuk warna merah, biru, kuning di bagian atap adalah simbolisasi warna primer yang melambangkan merah semangat berjuang, kuning semangat kreativitas, dan biru semangat mengairi semesta dengan pengetahuan.
Menurut Antonio Heltra Pradana, S.T., M.URP, dosen PWK ITN Malang, pesan yang ingin disampaikan lewat tumpeng ini adalah harapan semakin bersinerginya ITN Malang baik secara internal dan berkolaborasi secara eksternal. Terutama untuk semakin meningkatkan pendidikan sebagai roh utama pengelolaan institusi dan pelayanannya.
“Harapannya ITN Malang menjadi institusi yang peka terhadap kebutuhan jaman, dan cepat tanggap atas berbagai peluang. Lebih berani mengambil resiko dan meningkatkan kualitas tata kelola pelayanan segala aspek terhadap mahasiswa,” jelasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)