Dosen Pascasarjana ITN Malang Raih Sertifikat dan Medali ASEAN Eng
Ir. Fourry Handoko, ST., SS., MT., Ph.D., IPU, ASEAN Eng, dosen Pascasarjana ITN Malang menerima sertifikat berikut medali dari ASEAN Federation of Engineering Organisations (AEFO). (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Dosen Program Pascasarjana Institut Teknologi Nasional (ITN Malang) menerima sertifikat dan medali ASEAN Eng. AER atau yang lebih dikenal dengan istilah ASEAN Eng. Gelar (ASEAN Eng) ini sendiri merupakan sertifikat registrasi para insinyur profesional yang dikeluarkan oleh ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO), sebuah organisasi internasional yang digagas pada 25 November 1996 di Air Keroh, Melaka, Malaysia.
Ada beberapa tahapan yang harus ditempuh untuk mendapat gelar ASEAN Eng. Diantaranya adalah pendaftar sudah mempunyai gelar Insinyur, yaitu program profesi yang harus ditempuh di luar perkuliahan strata satu. Untuk mendapatkan ini maka ia harus mengikuti pendidikan yang dapat dilakukan dalam waktu satu semester. Tahap selanjutnya mengisi portofolio tentang potensi dan pengalaman keinsinyuran. Dari hasil penilaian portofolio tersebut akan dijadikan acuan dalam penentuan sertifikat Insinyur Profesional. Skor yang diperoleh dari hasil penilaian juga dipergunakan untuk menentukan kualifikasi insinyur profesional yang akan dicapai.
Adalah Ir. Fourry Handoko, ST., SS., MT., Ph.D., IPU, ASEAN Eng, dosen Pascasarjana ITN Malang yang menerima sertifikat berikut medali dari AFEO. Dengan mendapatkan sertifikat ini, maka ia berhak menyematkan gelar ASEAN Eng pada barisan gelar di belakang nama dirinya.
“Saya mengirimkan beberapa berkas sebelum saya mendapat sertifikat Asean Eng. Ini dimulai dengan perolehan gelar Insinyur, lalu saya lanjutkan dengan IPU (Insinyur Profesional Utama) yang semuanya ditentukan dengan jumlah skor yang saya kumpulkan. Untuk IPU saya harus mendapatkan skor 6000. Mekanismenya sama, jadi mereka (AEFO) mempelajari portofolio yang saya kirimkan,” terang Fourry saat ditemui di Gedung Pascasarjana Kampus 1 ITN Malang, Rabu (09/8/2023).
Ir. Fourry Handoko, ST., SS., MT., Ph.D., IPU, ASEAN Eng, (kiri) bersama Wakil Rektor 1 ITN Malang, Dr. Jimmy, ST., MT. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Fourry mengaku senang bisa mendapatkan sertifikasi tersebut, karena merupakan tanda bahwa level keinsinyuran yang ia miliki diakui di seluruh Kawasan ASEAN. Dengan begitu Fourry juga berhak berkiprah sesuai bidang keinsinyuran-nya di tingkat ASEAN.
Sementara di tempat terpisah Wakil Rektor 1 ITN Malang, Dr. Jimmy, ST., MT., menyatakan, pencapaian dosen pascasarjana berdampak baik pada institusi. Dengan diraihnya gelar ini, maka impian ITN Malang untuk menjadi World Class University perlahan menjadi sebuah keniscayaan. ITN Malang akan terus memacu para dosen untuk meningkatkan kualifikasi melalui pendidikan formal dan sertifikasi profesi agar lebih berperan aktif dalam pembangunan bangsa Indonesia.
“Pencapaian ini sebagai salah satu langkah ITN Malang menuju perguruan tinggi bereputasi di tingkat nasional maupun internasional. Dalam waktu dekat, beberapa dosen akan meraih sertifikasi serupa mengikuti jejak Pak Fourry Handoko sebagai peraih sertifikasi perdana dari ITN Malang. Sejauh ini, kompetensi dosen ITN Malang sudah teruji dan diakui secara nasional dan internasional. Mereka sudah banyak berperan dalam pembangunan dan pengembangan wilayah di seluruh Indonesia,“ papar Jimmy.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Program Pascasarjana ITN Malang, Prof. Dr. Lalu Mulyadi, ST., MT. Menurutnya, dengan diterimanya sertifikasi keinsinyuran level ASEAN akan memperkuat sinergitas dosen-dosen di Pascasarjana ITN Malang. Utamanya di jurusan manajemen teknologi industri. (Rini Anjarwati/Humas ITN Malang)