Scooter Listrik Gunakan Komposit Serat Karbon dan Resin Epoxy
Feby Wulandari, lulusan terbaik Teknik Mesin S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Kendaran listrik saat ini makin digemari. Kendaraan listrik hemat energi dan ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan emisi gas buang. Salah satu kendaraan listrik yang sedang kekinian adalah scooter listrik. Untuk menghasilkan produk scooter listrik salah satu hal yang penting ialah rangka. Saat ini material rangka yang banyak digunakan terbuat dari logam yang memiliki sifat korosi.
Rangka yang baik adalah yang memiliki kekuatan yang tinggi, ringan, dan tahan terhadap korosi. Dari kriteria inilah maka rangka scooter listrik menggunakan material komposit. Komposit adalah gabungan dua atau lebih material yang mempunyai sifat dan karakteristik berbeda. Penggabungan ini bertujuan untuk mendapatkan mechanical properties atau sifat mekanis yang lebih baik dan lebih bernilai. Dengan kata lain, komposit merupakan material baru yang diharapkan memiliki kualitas baik dari material-material baku yg ada.
Komposit ini yang diteliti oleh Feby Wulandari, lulusan terbaik Teknik Mesin S-1, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Dengan judul skripsi Analisa Sifat Mekanis pada Material Komposit Serat Karbon dan Resin Epoxy dengan Variasi Laminasi. Serat karbon dan resin epoxy menjadi fokus penelitian karena serat karbon lebih ringan dan resin epoxy memiliki kekuatan yang baik. Jumlah layer serat karbon dapat mempengaruhi sifat mekanis komposit.
“Tujuan penelitian ini untuk melihat sifat mekanis pada rangka dengan material komposit. Dengan mengolah data dan mendapatkan nilai untuk dimasukkan ke software ansys. Kita melihat deformasi tegangan dan safety factor. Mencari tiga nilai apakah hasilnya bagus, atau lebih bagus dari logam,” ujar Feby.
Menurut pemilik IPK 3,50 ini, penelitian dilakukan untuk mendapatkan nilai tensile, young’s modulus, dan modulus shear melalui pengujian tarik (standar ASTM D638 Tipe 3), dan pengujian geser (standar ASTM D5379-98). Spesimen dibuat dengan metode hand lay-up yang masing-masing divariasi jumlah layer serat karbon yaitu 1, 3 dan 5 layer.
Pengujian komposit serat karbon dan resin epoxy untuk rangka scooter listrik di Laboratorium Teknik Mesin S-1 ITN Malang. (Foto: Istimewa)
“Semakin banyak jumlah layer serat karbon maka semakin kuat materialnya,” tambah putri pasangan Suhermanto dan Umi Kulsum ini.
Dari hasil penelitian diketahui nilai kekuatan tarik komposit 1 layer adalah 40,607 Mpa yang mana mengalami peningkatan 76,3 persen setelah diberi 5 layer serat karbon yaitu 71,59 Mpa. Nilai young’s modulus mengalami penurunan 0,04 persen dari 1 layer ke 5 layer yaitu 1715,796 Mpa menjadi 1012,410 Mpa. Sedangkan nilai modulus shear mengalami peningkatan sebesar 41,98 persen dari variasi 1 layer ke 5 layer yaitu 3540,478 Mpa menjadi 5026,859 Mpa.
“Kesimpulan dari penelitian adalah material komposit serat karbon dapat divariasikan pada jumlah layer serat karbon, sehingga sifat mekanisnya juga berubah. Dari ketiga variasi ini, variasi 5 layer serat karbon dapat diterapkan pada pembuatan rangka scooter. Namun perlu dianalisa kekuatan rangka melalui simulasi metode elemen,” jelasnya. Waktu penyusunan skripsi Feby dibawah bimbingan I Komang Astana Widi, dan Rosadila Febritasari
Baca juga : Mesin Otomasi Industri Menarik Mahasiswa Mesin Berkunjung ke PT Yakult
Anak kedua dari dua bersaudara ini memang tertarik pada dunia otomotif. Ia sejak SMK sudah mengambil jurusan otomotif, dan melanjutkan kuliah di Teknik Mesin S-1, ITN Malang. Meskipun passion Feby pada bidang mesin, namun ia tetaplah gadis yang anggun. Bahkan untuk menambah uang saku ia sempat berjualan kerudung dan tas secara online.
“Kuliah mengambil prodi teknik mesin karena jarang ya cewek masuk dunia otomotif. Tapi, kalau usaha sampingan saya pernah jualan kerudung dan tas waktu masih menjadi mahasiswa baru. Untuk membantu menambah uang saku,” ujarnya yang juga aktif di himpunan mahasiswa jurusan (HMJ). (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)